The Social Economic Aspect in Selecting Priority Commodities in Community Forest Activities at Protected Forest Areas

Agus Irwanto Wibowo, Yoyok Hendarso, Dessy Adriani

Abstract


The implementation of Community Forestry (CF) in protected forest area is not only intended to improve welfare of community living around forest but also restores the function of protected areas. This study aims to figure out the types of priority crops that can be developed in CF area based on legal aspect of the rules in protected forest areas and social economic aspect of community surround forest areas. The research was conducted for 4 months, on February – May 2020 in working areas of Meranti Wana Makmur Forest Farmers Group (Gapoktanhut), Lubuk Bintialo Village, Batanghari Leko District, Musi Banyuasin Regency. The result showed that according to provisions of utilization in protected forest areas, the types of crops which developed in the CF area, were multipurpose crops and based on social aspects 5 (five) types of crops that had grown and produced were Rubber, Jackfruit, Djenkol bean, Petai bean, and Durian was in “Fairly Priority” category. Therefore, based on the economic aspect, there were only 4 (four) multipurpose plant types of “profitable” categories, such as Jackfruit, Djenkol bean, Petai bean, and Durian. The type of short-term crops function as companion crops (intercrops) that was  good for cultivation were Corn, Chili, Watermelon, and Melon.

Full Text:

FULL TEXT PDF

References


Awang SA. 2003. Politik Kehutanan Masyarakat. Yogyakarta (ID): Centre for Critical Social Studies (CCSS).

Awalludin, R. A., Salampessy, M. L., Supriono, B. 2017. Perilaku Masyarakat Dalam Pelestarisn Hutan Rakyat Di Desa Dangiang, Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat. Jurnal Nusa Sylva, 17(2):54-63

Bisjoe ARH, Nurhaedah M, Hasnawir, Hayati N, Sumirat BK, Wakka AK, Asdar M dan Kusumedi P. 2014. Social Forestry Di Sulawesi. Makassar (ID): Balitbang Kehutanan Makassar.

CIFOR. 2003. Perhutanan sosial. [jurnal]. Warta Kebijakan 9(01): 1-6. Diunduh pada tanggal 29 September 2019. Diunduh dari: www.cifor.org/acm/download/pub/wk/warta09.pdf.

College of Forestry and Natural Resources University of the Phipippines Los Banos. 2004. Simplified and harmonized forestry regulatory procedures of the Philippines. [terminal report]. Hal 290-302. Diunduh pada tanggal 16 September 2019. Diunduh dari: http://pdf.usaid.gov/pdf_docs/ Pnadd061.pdf.

Coe, R., Sinclair, F.L., Barrios, E. 2014. Scaling up agroforestry requires a research ‘in’ rather than ‘for’ development paradigm. Current Opinion in Environmental Sustainability. 6:73-77.

Cresswell, John. 2014. Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan Mixed. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

De Royer S, Pradhan U, dan Juita R. 2016. Gagalnya Pengelolaan Hutan Berbasis Masyarakat Dalam Memenuhi Janjinya. Bogor (ID): ICRAF Indonesia.

Eppink, Andreas. The Eppink Model and the Psychological Analysis of a Culture. 2016.

Fanuzia, A. F. Kajian Pengambilan Keputusan Pemilihan Jenis Pohon Dalam Pengelolaan Hutan Rakyat. Skripsi mahasiswa Departemen Manajemen Hutan. Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor. Tidak dipublikasikan.

Firdaus, A. Y. 2018. Panduan Praktis Penerapan Kebijakan Perhutanan Sosial: Kerangka Percepatan Reformasi Tenurial Hutan. CIFOR. Bogor. Indonesia.

Fisher S, Ludin J, Williams S, Abdi DI, Smith R dan Williams S. 2000. Mengelola Konflik: Keterampilan Dan Strategi Untuk Bertindak. Jakarta (ID): The British Council Indonesia.

Febryano, I. G ., Suharjito, D., Darusman, D., Kusmana, C., Hidayat, A. 2015. Aktor dan Relasi Kekuasaan dalam Pengelolaan Mangrove di Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung. J. Analisis Kebijakan Kehutanan. 12(2): 125.

Haris, G., Dian A. 2019. Potensi Perhutanan Sosial dalam Meningkatkan Partisipasi Masyarakat dalam Restorasi Gambut. Jurnal Ilmu Kehutanan 13 (2019) 227-236

Hidayah, I. 2010. Analisis Prioritas Komoditas Unggulan Perkebunan Daerah Kabupaten Buru. Jurnal Agrika Vol 4 No 1.

Hiolan, A.S. 2014. Kajian Pemilihan Jenis Pohon Pada Agroforestri Ilengi Berdasarkan Faktor Biofisik, Bentang Alam Dan Sosial Ekonomi Dengan Pendekatan Local User Value Index (LUVI). Gorontalo. Vol 3 No 5.

Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan 10(4) hal 224-234. Diunduh pada tanggal 1 September 209. Diunduh dari: http://ejournal.forda-mof.org/ejournallitbang/index.php/JPSE/article/view/170.

Jurnal Sylva Lestari. Aspek Sosial Ekonomi Pada Sistem Agroforestri Di Areal Kerja Hutan Kemasyarakatan (Hkm) Kabupaten Lampung Barat, Provinsi Lampung. Vol. 5 No.3, Juli 2017 (95—103)

Khan HA. 2005. Belajar Untuk Bagaimana Mendelegasikan: Proyek Kehutanan Sosial, Malakand Propinsi Frontier Nort-West, Pakistan. Eva Wollenberg, David Edmunds, Louise Buck, Jeff Fox, dan Sonja Brodt. 2005. editor. Pembelajaran Sosial Dalam Pengelolaan Hutan Komunitas. Jakarta (ID): Pustaka Latin.

Kaskoyo, H., Mohammed, A., Inoue, M. 2017. Impact of Community Forest Program in Protection Forest on Livelihood Outcomes: A Case Study of Lampung Province, Indonesia. Journal of Sustainable Forestry. 36. 250-263.

Manein Melgi Yudi, Mandei Juliana R., Pangemanan Paulus A. 2016. Partisipasi Anggota Kelompok Tani Dalam Pengelolaan Usahatani Di Desa Matani Kecamatan Tumpaan. Jurnal Agri-Sosioekonomi Unsrat, Issn 1907– 4298. Volume 12 Nomor 2a, Juli 2016 : 157 – 164.

McShane SL, dan Glinow MAV. 2010. Organizational Behavior. New York (US): McGraw-Hill.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan. 2019. Peraturan Menteri LHK No. P. 41/MENLHK/SETJEN/KUM.1/7/2019 tentang Rencana Kehutanan Tingkat Nasional Tahun 2011-2030.

Mubdik, M. A. 2014. Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Jenis Tanaman Pertanian Berdasarkan Ketinggian dan Curah Hujan Menggunakan Rule Based System. Skripsi Mahasiswa Jurusan Teknik Informatika. Fakultas Sains dan Teknologi. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim. Malang. Tidak di publikasikan.

Mulyadin, R.M., Surati & Kuncuro Ariawan. 2016. Hutan Kemasyarakatan Sebagai Sumber Pendapatan: Kasus di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi Kebijakan dan Perubahan Iklim. Bogor

Simon H, Hartadi S, dan Iswantoro H. 1994. Social Forest And Sustainable Forest Management. Proceeding of the Seminar on the Development of Social Forestry and Sustainable Forest Management. Yogyakarta (ID): Faculty of Forestry, Gadjah Mada University.

Simon, Hasanu. 2000. Studi Kolaboratif FKKM : Kelembagaan Kehutanan Masyarakat, Belajar dari Pengalaman, Aditya Media, Yogyakarta.

Soemarno. 2010. Pengelolaan Program Hutan Kemasyarakatan Berbasis Kearifa Lokal : Studi Kasus di Kawasan Hutan Lindung Sesaot Lombok Barat. Wacana Vol 13 No 1. ISSN. 1411-0199

Sulistyanto, G.D., Kusrini, N. Maswadi. 2013. Analisis Kelayakan Usahatani Tanaman Padi di Kecamatan Sebangki Kabupaten Landak. Universitas Tanjungpura. Pontianak.

Prijono, A. 2017. Berbagi Ruang Kelola ”Kisah dan Pesan Hutan Kemasyarakatan Tanggamus-Lampung”. Tropical Forest Conservation Action Sumatera.

Pujiwinarko, A. 2015. Model Agroforestri Pengelola Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) di Hutan Lindung Dataran Tinggi Dieng. Thesis Mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Lingkungan. Pascasarjana Universitas Padjajaran. Bandung. Tidak di publikasikan.

Puspasari, E., Christine Wulandari, Arief Darmawan, Irwan Sukri Banuwa. 2017. Aspek Sosial Ekonomi Pada Sistem Agroforestri Di Areal Kerja Hutan Kemasyarakatan (Hkm) Kabupaten Lampung Barat, Provinsi Lampung. Jurnal Sylva Lestari. Vol 5. No. 3 Juli 2017 (95-103).

Rajagukguk, C. P., Febryano, I. G., Herwanti, S. 2018. Perubahan Komposisi Jenis Tanaman dan Pola Tanam Pada Pengelolaan Agroforestri Damar. Jurnal Sylva Lestari. 6(3):18-27.

Rajagukguk, C. P. 2018. Pemilihan Jenis Tanaman dan Pola Tanam Pada Pengelolaan Agroforestri di Kecamatan Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung. Skripsi mahasiswa Fakultas pertanian Universitas Lampung. Bandar Lampung. Tidak di publikasikan.

Rochmayanto Yanto, Frianto Dodi, Nurrohman Edi. 2006. Analisis Partisipasi Pada Program Hutan Kemasyarakatan (Studi Kasus Di Koto Panjang, Riau). Jurnal Penelitian Sosial & Ekonomi Kehutanan Vol. 3 No. 3 September 2006, Hal. 175 – 189.

Rochmayanto Yanto, Frianto Dodi, Nurrohman Edi. 2005. Analisis Sistem Kelembagaan Pada Hutan Kemasyarakatan Koto Panjang, Riau. (Analysis Of Institutional System In Community Forestry Of Koto Panjang-Riau). Jurnal Litbang Hhbk Kuok.

Roger, E. M. 2013. Difussion of Innovation. The Free Express. New York.

Simon, H. 2018. Hutan Jati dan Kemakmuran. Problematika dan Strategi Pemecahan. BIGRAF Publishing. Yogyakarta.

Subaktini, D., Andi C., Nana H., Teguh S. 2016. Kajian Aspek Sosial, Budaya, dan Ekonomi Pengelolaan Hutan Rakyat Di Kabupaten Wonogiri. Prosiding Ekspose BP2TPDAS-IBB Surakarta- Wonogiri, 1 Oktober 2002.

Wahyudin yudi. 2013. Proporsi Indeks Sosial Ekonomi dalam Penentuan Indeks Kepekaan Lingkungan. bahan komplemen pada Workshop Metodologi Indeks Kepekaan Lingkungan. Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan Institut Pertanian Bogor (PKSPL-IPB).

Yayasan Penabulu. 2017. Profil Lanskap Sendang. [internet]. [diunduh 2017 Desember 22]. Tersedia pada: http://sendang.karomap.com/profil/ lanskap/profil

Zunariyah Siti. 2014. Pengembangan Institusi Pengelola Hutan Kemasyarakata Junal Pusat Dokumentas Dan Informasi Ilmiah.Universitas Sebelas Maret




DOI: http://dx.doi.org/10.22135/sje.2021.6.1.13-19

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Sriwijaya Journal of Environment