Harmonization of Green Open Space as Carbon Assimilator for Sustainable Environment of Transportation Sector and Steam Power Plant

Restu Juniah

Abstract


Abstract

 

The environment has a function as a provider of raw materials (natural resources), aesthetics value and carbon assimilators. Emissions arising from the impact of activities in handmade environments such as transportation activities and steam power plant (SPP) activities may cause the environment to become unsustainable. The polluted air leads to a deterioration of the quality of both natural and social environment. Harmonization that occurs between green open space as the natural environment, transportation activities and steam power plant as handmade environment, and people as transport users and around SPP as social environment becomes sustainable. Reduced air pollution on the other hand, making the air absorbed by the community around the steam power plant is also better in quality. This makes the community of transportation users and steam power plant as social environment becomes sustainable since the impacts of the derivatives that arise on public health is being reduced. Thus, the harmonization between the three components of the living environment, namely Green Open Space (GOS) as the natural environment, transportation activities and steam power plant as an handmade environment, and the people as transportation users and around SPP as a social environment in the transportation sector and steam power plant.

 

Keywords: Emission, Natural environment (GOS), Handmade environment (transportation and steam power plant), Sustainable environment..

 

Abstrak (Indonesian)

 

Lingkungan memiliki fungsi sebagai penyedia bahan mentah (sumber daya alam), nilai estetika dan asimilator karbon. Emisi yang timbul sebagai dampak kegiatan di lingkungan buatan seperti kegiatan  transportasi dan kegiatan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dapat menyebabkan lingkungan menjadi tidak berkelanjutan. Hal ini dikarenakan emisi menyebabkan udara menjadi tercemar. Udara yang tercemar mengakibatkan penurunan kualitas lingkungan alam dan lingkungan sosial. Harmonisasi yang  terjadi antara ruang terbuka hijau sebagai lingkungan alam, kegiatan transportasi dan PLTU sebagai lingkungan buatan serta masyarakat penggguna transportasi dan sekitar PLTU sebagai lingkungan  sosial menjadi berkelanjutan. Hal ini karena emisi yang  timbul oleh kegiatan transportasi dan PLTU dapat diserap oleh tanaman yang terdapat  pada ruang terbuka hijau. Penyerapan ini dapat mengurangi penurunan kualitas udara sehingga lingkungan alam tetap terjaga dan berkelanjutan. Berkurangnya pencemaran udara disisi lain, menjadikan kualitas udara lebih baik lagi sehingga udara yang diserap oleh masyarakat pengguna transportasi dan pejalan kaki serta sekitar PLTU juga dengan kualitas yang lebih baik lagi. Hal ini menjadikan masyarakat pengguna transportasi dan PLTU sebagai lingkungan sosial menjadi berkelanjutan. Hal ini dikarenakan terkuranginya dampak turunan yang timbul terhadap kesehatan masyarakat. Dengan demikian harmonisasi antara ketiga komponen lingkungan hidup yaitu RTH sebagai lingkungan alam, kegiatan trasportasi dan PLTU sebagai lingkungan buatan, dan masyarakat pengguna transportasi dan masyarakat yang berada sekitar PLTU sebagai lingkungan sosial menjadi sebuah keharusan untuk lingkungan yang berkelanjutan di sektor transportasi dan PLTU.

 

Katakunci: Emisi, Lingkungan alam (RTH), Lingkungan buatan (transportasi dan PLTU), Lingkungan berkelanjutan.


Full Text:

FULL TEXT PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.22135/sje.2018.3.1.43-46

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 Sriwijaya Journal of Environment